Minggu, 14 Agustus 2011
Hmm gk tau knp tiba2 cerita ini muncul bgitu aja dr fikiran uum.. Yaa meskipun agak lebay and gk tau nyambung pa gk, tp bodo ah uum share aja ke temen2 Fb. Hehe :D
=================
Malam itu cuaca sangat cerah.. Bulan trsenyum manja dan gemerlap bintang menghiasi gelapnya jagat raya. Angin pun melambai-lambai mnerpa tubuh seorang gadis manis yg tengah duduk menyaksikan indahnya mlm itu. Matanya terpejam seakan-akan ingin meredakan kegalauan hatinya. Lamunannya pun tertuju pada sosok Rio, seorang pria tampan dan menjadi pujaan para wanita, yg telah dikenalnya sejak kecil..
Sejak ia kecil, Rini dan Rio slalu menghabiskn wktu brsama-sama. Kemanapun ia pergi, Rio slalu ada disampingnya. Karena kebersamaan inilah, timbul perasaan syng dlm diri gadis manis itu pada Rio. Namun, Rini menepis perasaan itu yg baginya hnya di anggap rasa syng sbg sahabat saja.
Dan mlm itu, Rini teringat akn kejadian masa lalu pada saat ia brsama Rio.
"Rin, aku sayang kamu. Aku mau kamu dan aku bisa selalu bersama dlm suka dan duka, karena kamu adlh sahabat terbaikku."
"Iya Ri, aku jg syng sama kamu. Aku mau kita bisa brsahabat selamanya."
Rio tersenyum, begitu pun dgn Rini. Hingga tanpa terasa anak sungai itu mengalir begitu saja, keluar di balik mata Rini yg indah itu. Rio pun terkejut melihat Rini yg tiba-tiba menangis. Sambil mengusap air matanya, Rio pun bertanya pada Rini, "Kenapa kamu menangis?"
Rini pun perlahan-lahan sadar atas apa yg tlah trjadi dlm dirinya.
"Oh nggak apa2 kok, aku cuma terharu aja"
sambil berusaha tersenyum, Rini pun berusaha menutupi apa yg terjadi dlm dirinya. Dan Rio pun pamit pulang karena mlm sudah semakin larut. Rini pun menatap kepergian Rio, dan bathinnya berkata,
"Rio, andaikan kau tau bahwa aku menyayangimu bkn sbg sahabat, karena aku tlah lama memendam rasa itu. Tapi aku tak ingin mengecewakanmu, aku gk mau mrusak hbungan prsahabatan kita.
Oh Tuhan, biarkanlah rasa ini tetap tersimpan dlm hatiku, hingga ku menutup mata utk selamanya"
Lamunan Rini pun dikagetkan oleh suara ibu yg membuat nostalgianya brsama Rio perlahan-lahan buyar.
"Sayang, knp kamu diluar? Ini sudah larut mlm, udara mlm tdk baik utk kesehatan kamu. Kamu lg sakit, baiknya kamu tidur ya sayang. Bsk hari minggu, seperti biasa kamu harus bangun pagi agar bisa check up ke dokter. Lbh baik kamu tidur ya syng"
"Iya bu,, sbentar lg Rini masuk. Tp Rini lg pgn disini dulu bu
"ya sudah, tp jgn lama2 diluar ya syng"
Rini mengangguk, lalu sang ibu pun msk kmbali ke dlm rumah.
Rini memang tengah menderita kanker otak sejak 3 thn yg lalu, tepatnya saat ia msh duduk di bangku SMA. Hal itulah yg membuat Rini harus rajin check up setiap 1 minggu sekali. Dokter pun telah memvonis bahwa wktu Rini hanya sbentar lg. Namun, Rini tak mempercayai kata2 itu. Baginya, hanya Allah yg mengetahui segalanya.
Hari-hari Rini slalu ditemani oleh Rio, sahabat yg skaligus cinta pertamanya itu. Hingga pada suatu hari, saat Rio menjenguk Rini yg tengah berbaring dikamarnya, mendapati Rini yg terbujur kaku, wajahnya pucat, dan suhu tubuhnya sangat dingin. Rio mengguncang-guncang tubuh Rini, berharap agar Rini bisa trbangun. Namun saat di periksa, denyut nadinya sudah tak brdetak lg. Rio pun brteriak dan menangis sejadi-jadinya, seakan-akan tak prcaya atas apa yg trjadi. Ya, Rini tlah memejamkan mata utk slamanya, meninggalkan cinta dan kasih sayangnya pada Rio. Dan Rio pun tak pernah tau apa yg sesungguhnya terjadi slama ini. Kini, senyum manis itu tak dpt terlihat lg. Dan telah berganti menjadi senyum tulus yg slamanya akn abadi dlm jasad Rini.
Langganan:
Postingan (Atom)